UNTUK SAHABAT
Wajahmu dalam Secangkir Kopi
asbak telah jadi batu, sayang!tapi rokokku masih mengepul juga asapnya memenuhi koridor paru-paru tempat di mana napas bertukar nyawa
aku di sini masih juga percaya kebahagiaan hanya ada dalam secangkir kopi juga rokok yang kuhisap dalam diam
wajahmu menyembul tiba-tiba dalam secangkir arabika robusta bibirku memburumu dengan ciuman tak usai usai
sesuatu diam-diam menyadarkanku,ini hanya cangkir panas, bukan wajahmu bukan wajahmu.
Posted in: on Saturday, May 3, 2008 at at 7:36 AM